Mobil Listrik Tak Lebih Ramah Lingkungan Dibanding Bensin
Olahraga&Otomotif adalah salah satu pabrikan mobil yang sangat semangat berkembang, mulai dari fitur, efisien, hingga memuaskan berkendara. Hanya saja, Mazda nampaknya belum begitu fokus menggarap kendaraan bermesin listrik.
Padahal, gencar berusaha mencari tenaga penggerak dengan energi terbarukan. Selain mobil listrik, ada pula mobil yang bertenaga sel bahan bakar hidrogen. Bukan cuma enggan masalah teknologi, Mazda justru sibuk mencari cara untuk membuat mesin menjadi lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Skyactiv jadi fokus pengembangan yang dilakukan Mazda untuk menuju visinya itu. Selain menciptakan mesin Skyactiv-G yang berbahan bakar, Skyactiv-D (diesel), Mazda bahkan sampai menciptakan mesin perpaduannya Skyactiv-X. Tak perlu dipungkiri ada peningkatan efisiensi dan evaluasi, namun tetap saja masih mengonsumsi bahan bakar fosil yang tak ramah lingkungan.
Pengembangan dan penelitian yang dilakukan untuk semua itu sangat murah. Bukan perkara mudah pula menemukan solusi yang rumit, melainkan hanya mengoprek teknologi kuno mesin pembakaran konvensional. Menghitung angka rasio kompresi yang ideal, mencari bentuk yang tepat hingga mencapai hasil terbaik dari mesin pengapian kompresi.
Apa alasan di balik semua usaha dan investasi besar itu? Mengapa Mazda tidak mengikuti langkah produsen dengan teknologi yang sudah terbukti di beberapa negara? Kebetulan di acara media workshop Mazda (4/8) Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, kami bertemu dengan Susumu Niinai, General Manager ASEAN Business Office, Mazda Motor Corporation.
0 komentar:
Posting Komentar